Selasa, 02 November 2021

BOOTABLE OS WINDOWS

.


Cara Membuat Bootable Windows 11 Dengan Rufus

Tahap Persiapan

  1. Pertama pastikan kamu sudah menyiapkan file ISO Windows 11 yang masih aktif.
  2. Lalu download aplikasi Rufus terlebih dahulu.
  3. Siapkan Flashdisk kosong minimal 8GB, makin besar kapasitasnya makin baik



Tahap Menggunakan Rufus

  1. Hubungkan flashdisk ke PC.
  2. Kemudian buka aplikasi Rufus yang sudah kamu download.Jalankan Aplikasi Rufus
  3. Jika flashdisk sudah masuk, nantinya lokasi penyimpanan flashdisk akan muncul di kotak Device.Pilih Driver Flashdiskmu
  4. Lalu setelah flashdisk sudah in, ketuk tombol Select.Ketuk Selct Untuk Milih File ISO
  5. Silahkan kamu cari file ISO Windows 11 di penyimpanan folder.
  6. Kemudian sesuaikan Partition Scheme hardisk yang akan diinstall Windows 11. Disini tersedia 2 pilihan tipe partisi yakni GPT dan MBR, sesuaikan type tersebut dengan hardisk penyimpanan PC agar prosesnya berhasil.Pilih Partition Dari Hardiskmu
  7. Jika kamu gak tahu jenis partisi hardiskmu, cara mengecek tipe partisi hardisk, silahkan buka File Explorer.
  8. Klik kanan This Device -> Manage.Klik Kanan Dan Pilih Manage
  9. Lalu arahkan ke menu Disk Management.Masuk Ke Disk Manajemen
  10. Disini kamu bisa pilih disk mana yang akan di Install Windows 11, karena kita disini akan gunakan disk paling atas sebagai memori penginstalan Windows 11, maka klik kanan disk tersebut dan tap Properties.
  11. Selanjutnya klik menu Volume, nah pada bagian partition style tertulis jenis GPT atau MBR.Lihat Partisi Hardisk Disini
  12. Kembali ke Rufus, silahkan sesuaikan jenis partisinya.
  13. Jika sudah tinggal kamu klik tombol Start.Ketuk Tombol Start
  14. Konfirmasi tombol OK.
  15. Tunggu sampai selesai maka flashdisk sudah jadi bootable. Tinggal kamu install Windows 11-nya.



SUMBER:https://www.kompiwin.com/cara-membuat-bootable-windows-11-dengan-rufus/

PENGERIAN BIOS DAN FUNGSI MENU PADA BIOS


Pengertian BIOS dan Fungsi Menu pada BIOS

BIOS adalah kepanjangan dari Basic Input Output System, merupakan suatu program yang ditulis dalam bahasa assembly yang bertugas mengatur fungsi dari perangkat keras (hardware) yang terdapat pada komputer. BIOS ini umumnya terletak didalam motherboard serta ditanamkan pada memori ROM ataupun CMOS. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Booting adalah proses perjalanan penyalaan komputer awal sampai pengambilalihan sistem operasi secara penuh terhadap perangkat.

Fungsi tombol pada setup BIOS:

1. Esc / Escape => keluar dari setup BIOS
2. ↑↓ => select item
3.  ← → => select screen
4 Enter => select sub-menu
5. F1 => general help
6.F9 => setup defaults
7. 10 => keluar dari setup BIOS dan menyimpan hasil settingan

Dan pada tampilan BIOS setup terdapat beberapa menu, yaitu sebagai berikut:

1. Main Menu
2. Advanced Menu
3. Security Menu
4. Power Menu
5. Boot Menu
6. Exit Menu


1. Main Menu
Pada main menu ini, kita dapat mengetahui versi BIOS yang digunakan, type dan kecepatan prosessor yang digunakan pada komputer, kecepatan memori, kapasitas memori, dan kita juga dapat mengatur bahasa dan waktu dengan submenu language, system time, dan system date. – Language   Fungsinya untuk memilih bahasa yang digunakan oleh BIOS – System Time   Fungsinya untuk melakukan setting waktu/jam menggunakan standar waktu militer (24 jam). Pada submenu ini kita harus mensetting waktu yang tepat untuk real time clock. Apabla kita salah mensetting real time clock hal ini dapat menimbulkan masalah pada program komputer kita. – System Date   Fungsinya untuk melakukan setting tanggal/bulan/tahun sesuai dengan real time clock.

2. Advanced Menu
Menu ini digunakan untuk mengetahui informasi / mengatur sistem yang terpakai dalam komputer. Pada menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu: – PCI Configuration    Merupakan sebuah menu yang didalamnya terdapat berbagai susunan konfigurasi PCI secara spesifik.

  • PCI device, slot #1
  • PCI device, slot #2
  • PCI device, slot #3
  • PCI device, slot #4
  • PCI device, slot #5

Fungsinya untuk mengatur peralatan dengan jalur PCI dan perangkat yang dikenalkan secara default oleh komputer. – Boot Configuration – Peripheral Configuration – IDE Configuration – Diskette Configuration – Event Log Configuration – Video Configuration – USB Configuration – Chipset Configuration

3. Security Menu
Menu ini digunakan untuk mengatur keamanan sistem PC / laptop. Pada menu ini kita bisa memberikan password login ke OS kita maupun password untuk mengakses harddisk kita.  Pada menu ini terdapat 2 sub-menu:  – Set supervisor password   Fungsinya untuk memberi password dan mengakses full tanpa batas – Set user password   Fungsinya untuk memberi password dengan akses terbatas

4. Power Menu
Menu ini digunakan untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.  Pada menu ini terdapat beberapa sub-menu: – ACPI   Fungsinya untuk mengatur power untuk komputer – After Power Failure   Fungsinya untuk menentukan pilihan operasi jika daya yang hilang – Wake On PCI PME   Fungsinya untuk menentukan tindakan yang diambil bila daya sistem dimatikan dan manajemen daya PCI mengaktifkan bangun peristiwa terjadi.

5. Boot Menu
Menu ini digunakan untuk mengatur proses pada komputer dinyalakan. Booting adalah proses perjalanan penyalaan komputer awal sampai pengambilalihan sistem operasi secara penuh terhadap perangkat.

Boot Priority adalah suatu cara yang dilakukan untuk menampilkan pilihan beberapa device yang terhubung ke komputer.

  1. Exit Menu
    Menu ini digunakan dari program BOIS:
    – Exit Saving Changes
    Digunakan untuk keluar dari sistem dan mensave konfigurasi kita pada CMOS
    – Exit Discarding Changes
    Digunakan untuk keluar dari sistem tetapi tanpa menyimpan setup data pada CMOS – Load Setup Defaults
    Mengisi / merubah semua menu yang ada pada setup item
    – Discard Changes
    Mengisi / merubah nilai / menu sebelumnya dari CMOS untuk semua setup item
    – Save Changes
    Menyimpan setup data pada CMOS atau dengan menekan tombol keyboard F10

Itulah penjelasan mengenai pengertian BIOS dan fungsi menu pada BIOS setup.


sumber:https://paradxsesite.wordpress.com/2017/01/21/pengertian-bios-dan-fungsi-menu-pada-bios/#:~:text=Pengertian%20BIOS%20dan%20Fungsi%20Menu%20pada%20BIOS%201,untuk%20mengakses%20harddisk%20kita.%20...%20More%20items...%20